Sabtu, 13 Desember 2008

Bisnis Unggulan : Kepiting

Kepiting merupakan salah satu komoditi perikanan yang perlu mendapat perhatian, karena disamping harganya yang cukup mahal di pasaran lokal, juga memberi peluang untuk pasaran ekspor. Di pasaran dalam negeri pun kepiting masih terbatas pada pasar swalayan di kota-kota besar.

Produk kepiting saat ini masih mengandalkan hasil tangkapan para pemancing, kemudian ditampung oleh para pedagang dan seterusnya oleh pedagang tersebut dipasarkan ke pasar-pasar swalayan atau ke konsumen langsung.

Namun ada kendala yang dihadapi oleh pedagang kepiting bahwasanya ada persyaratan yang harus dipenuhi agar kepiting laku dipasaran dengan harga yang tinggi. Persyaratan agar kepiting laku baik adalah :

  1. Kepiting yang sudah matang telur (Kriteria ini merupakan kepiting yang mempunyai harga cukup tinggi).
  2. Kepiting gemuk (kriteria ini harganya lebih rendah dibandingkan dengan yang matang telur).

Sejalan dengan hal tersebut diatas, perlulah kiranya diadakan usaha agar kepiting yang dipasarkan mempunyai kriteria yang diinginkan para konsumen.

Salah satu usaha yang paling tepat saat ini adalah usaha budidaya penggemukan kepiting. Masa yang diperlukan untuk budidaya ini cukup 1- 3 minggu sudah bisa dipanen dengan cara selektif.

METODE BUDIDAYA

Metode budidaya kepiting ada beberapa cara diantaranya adalah :

  • Dengan sistem hamparan tambak (Gambar 1), ukuran antara 5000 m2. Pada penebaran 5 ekor/m3, namun untuk mencari bibit yang jumlahnya sampai ribuan sekaligus tidak mungkin. Umumnya penebaran bibit dilakukan secara bertahap dan cara memanennyapun secara selektif pula.
  • Dengan sistem karamba bamboo (Gambar 2). Ukuran panjang 2,5 m, lebar 2 m dan tinggi 1,75 m. Padat penebaran 25 - 30 ekor/m3. Karamba ini dipasang pada saluran sungai yang tidak terlalu deras, misalnya di muara. Pemasangan dilakukan sehingga 1/4 bagian tidak terendam air.

TEKNIK BUDIDAYA

1. Pemilihan Lokasi
Seperti halnya pada usaha budidaya perikanan yang lain, pada usaha budidaya kepiting ini juga memerlukan persyaratan lokasi yang harus dipenuhi. Hal ini agar dapat mencapai keberhasilan yang diimpikan. Persyaratan lokasi budidaya kepiting antara lain :

  • Aliran sungai yang tidak deras
  • Banyak ditumbuhi pohon bakau atau api-api
  • Kedalaman tidak lebih dari 75 cm
  • Sumber air tersedia sepanjang tahun
  • Kadar garam antara 15 - 30 ‰
  • Suhu bervariasi antara 24 - 32oC
  • pH antara 7,0 - 8,5
  • Air tidak tercemar limbah racun

2. Cara Memperoleh Bibit
Keberhasilan suatu budidaya perikanan disamping ditunjang teknik budidaya yang handal, tersedianya bibit juga sangat menentukan. Untuk usaha budidaya penggemukan kepiting ada cara untuk memperoleh bibit yaitu : Para pemancing menjual kepada pedagang pengumpul, yang kemudian oleh pedagang pengumpul diseleksi sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan, untuk ukuran konsumsi langsung dijual kepada petani pembudidaya. Biasanya ukuran bibit kepiting bervariasi antara 100 - 200 gr.

3. Pemberian Pakan
Kepiting termasuk hewan Carnivora (pemakan daging). Bahan pakan untuk kepiting mudah didapat. Pakan kepiting berupa ikan rucah, siput, wideng. Pemberian pakan dilakukan 2 - 3 kali sehari, yaitu : pagi, sore dan malam hari. Adapun dosis pemberian pakan antara 5 - 15% dari perkiraan berat badan kepiting yang dipelihara.

4. Pemanenan
Masa pemeliharaan penggemukan kepiting relatif singkat atau juga tergantung dari awal penebaran bibit. Untuk bibit ukuran 100 gram dalam masa pemeliharaan 1,5 - 2 bulan sudah bisa mencapai ukuran konsumsi (3 - 4 ekor/kg). Namun apabila awal sudah mempunyai berat lebih dari 200 gram, maka masa pemeliharaan bisa lebih singkat. Petani memanen kepiting dilakukan secara selektif yaitu dengan cara memancing dan memisahkannya antara kepiting yang gemuk dan matang telur. Kepiting yang sedang matang telur mempunyai harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Kemudian kepiting diikat kakinya dengan tali raffia atau karet kemudian dimasukkan ke dalam keranjang.

5. Pemasaran
Pemasaran kepiting konsumsi belum ada permasalahan, bahkan permintaan pasar belum terpenuhi karena produksi kepiting sampai saat ini masih mengandalkan hasil tangkapan. Pemasaran kepiting bisa dilakukan di pasar, toko swalayan, pedagang pengumpul (depot) atau pengusaha rumah makan yang
menyediakan sea food.

Sumber : Warta Jaladri No. 02/12/03, Buletin Balai Diklat Perikanan Tegal.

Tidak ada komentar: